top of page
Search

SEMINAR: “Journey to Sustainable Development through Practical Collaboration with Food Bank”



  • Sebagai upaya mendorong kolaborasi multipihak dalam mengatasi Food Loss and Waste dan dalam rangka mencapai Sustainable Development Goals Zero Hunger serta Responsible Consumption and Production di Indonesia, FoodCycle Indonesia menyelenggarakan Seminar. Seminar dihadiri oleh berbagai perusahaan produsen makanan, sektor pertanian, pegiat bank makanan, akademisi, dan instansi pemerintah.

  • Melalui webinar ini, FoodCycle Indonesia mengajak semua pihak untuk memahami lebih jauh bagaimana peran bank makanan dalam membantu upaya-upaya menuju pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dengan berkolaborasi bersama semua pihak dalam membantu masyarakat.

Peran bank makanan pada masa pandemi Covid-19 terbukti menjadi salah satu garda depan dalam penyediaan akses makanan kepada masyarakat yang membutuhkan di masa genting. Bank makanan juga berperan dalam pengentasan kemiskinan dengan menyediakan


Inisiatif ini diwujudkan melalui Seminar yang diselenggarakan FoodCycle Indonesia bertajuk: “Journey to Sustainable Development through Practical Collaboration with Food Bank”. Acara dilaksanakan di 101 Urban Hotel Thamrin, Jakarta Pusat. FoodCycle Indonesia mengundang seluruh pihak yang berkepentingan dengan isu pembangunan berkelanjutan, kelaparan dan sampah makanan yang ada di Indonesia.


Seminar dihadiri oleh berbagai perusahaan produsen makanan, sektor pertanian, pegiat bank makanan, dan institusi pemerintahan. Sebagai pembicara utama, seminar menghadirkan Mr. Craig A. Nemitz, Director of Field Services dari The Global Foodbanking Network, yang telah lebih dari 20 tahun berpengalaman dalam bidang sosial kemanusiaan dan bank makanan di berbagai negara.


Ibu Astrid Paramita sebagai Co-founder dan CEO dari FoodCycle Indonesia dalam sambutannya mengatakan, “Sebagai Bank Makanan yang telah berdiri sejak 2017, FoodCycle Indonesia ingin terus mengajak semua pihak untuk turut berkontribusi pada masalah kelaparan dan akses makanan masyarakat.”


“Kami memulainya dari satu acara pernikahan ke acara lainnya, kami tidak pernah menyangka jika FoodCycle Indonesia dapat menjadi seperti sekarang. Hal ini tidak lepas dari semua pihak dan rekan-rekan donor yang telah mendukung kami sejak pertama kali kami mulai,” tuturnya.


Kata sambutan juga diberikan oleh Ibu Indah Budiani, selaku Executive Director dari Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD). Kata sambutan terakhir oleh Bapak Hidayat Nur Wahid, Anggota DPR RI Komisi VIII dan Wakil Ketua MPR RI, yang menyampaikan melalui video rekaman bahwa DPR sedang dalam proses mengesahkan RUU Bank Makanan untuk Kesejahteraan Sosial sebagai salah satu payung hukum penting dalam melindungi aktivitas bank makanan di Indonesia.


“Bank makanan telah terbukti menjadi organisasi yang membantu pemerintah dalam mewujudkan jaminan akses pangan bagi masyarakat, sehingga kehadirannya perlu dilindungi dengan aspek-aspek legalitas dan perlindungan hukum yang mendukung aktivitas donasi yang dilakukan oleh bank makanan.”, ujarnya.


Mr. Craig A. Nemitz sebagai Keynote Speaker juga menyampaikan bahwa masalah kelaparan terjadi di semua belahan dunia. Banyak terjadi di banyak tempat, adanya kelebihan bahan pangan dan kekurangan makanan di satu kota dengan jarak sangat dekat.


“Sepertiga makanan yang pernah diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia tidak pernah di makan. Sebuah fakta yang sangat mencengangkan. Sepanjang saya berkarir di bidang bank makanan, angka tersebut tidak pernah berubah.”


“Oleh karena itu, amat penting kehadiran bank makanan untuk mengatasi kelebihan makanan, sampah makanan dan kekurangan makanan pentingnya kehadiran bank makanan di suatu daerah tertentu untuk memberikan akses makanan bagi masyarakat yang membutuhkan di sekitarnya.”


Bapak Herman Andryanto, Co-founder dari FoodCycle Indonesia dalam pemaparannya juga menyampaikan kolaborasi-kolaborasi kreatif dapat dilakukan bersama dengan bank makanan. Ia mencontohkan inovasi-inovasi unik yang dilakukan oleh berbagai bank makanan di berbagai negara.


Food Bank di berbagai negara menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti perusahaan makanan dan komunitas untuk menggalang partisipasi masyarakat lebih banyak. Di Filipina, bank makanan mengolah tanah kosong yang dijadikan lahan berkebun dengan memberdayakan komunitas setempat untuk dapat mandiri dengan menghasilkan makanannya sendiri. Di Hongkong, maskapai kenamaan mendonasikan makanan berlebih dari katering makanan penumpang, untuk disalurkan kembali kepada yang membutuhkan.”


“FoodCycle Indonesia juga menghadirkan inovasi-inovasi yang sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan, seperti Spicy Marinara Sauce yang diolah dari surplus bagian tomat yang tidak digunakan di industri restoran. Juga ada FoodCycle Point, yang memberikan kesempatan bagi donatur individu yang ingin mendonasikan makanannya langsung ke tempat-tempat terdekat yang kami sediakan. Ataupun campaign di sosial media yang bisa dilakukan bersama seperti One Post = One Donation yang bisa diikuti oleh warganet.”


“Dengan Inovasi-inovasi kreatif ini kami harap semakin banyak pihak baik pemerintah maupun swasta ikut berkolaborasi dengan bank makanan untuk menyediakan akses pangan yang layak bagi masyarakat yang membutuhkan dan kelompok rentan lainnya.”, tutupnya.

0 comments
bottom of page